Film Thriller Korea "Wall to Wall" Guncang Netflix: Kisah Apartemen Berhantu dan Konspirasi Bisnis Real Estat Senilai Miliaran Rupiah!

Ringkasan

• Film thriller psikologis Korea Selatan berjudul "Wall to Wall" (judul asli 84 Square Meters), yang disutradarai oleh Kim Tae-joon, telah resmi tayang eksklusif di Netflix sejak 18 Juli 2025. Film ini segera menarik perhatian luas berkat alur ceritanya yang unik dan misterius.
• Kisah "Wall to Wall" berpusat pada Woo-Seong (diperankan oleh Kang Ha-neul), seorang pria lajang berusia tiga puluhan yang berhasil membeli apartemen impian seluas 84 m² di Seoul, mengorbankan segalanya termasuk tabungan dan hasil investasi. Kebahagiaannya berubah menjadi mimpi buruk ketika ia mulai diganggu oleh suara-suara misterius dari lantai atas, memicu kecemasan dan paranoia.
• Woo-Seong kemudian membentuk aliansi dengan Jin-Ho (Seo Hyun-Woo), tetangga di lantai atas, dan Eun-Hwa (Yeom Hye-Ran), ketua komunitas penghuni apartemen, dalam upayanya menemukan sumber suara tersebut. Namun, ketiga karakter ini ternyata menyimpan rahasia dan terjebak dalam konflik yang mengarah pada konspirasi dan pengkhianatan.
• Twist utama di akhir film mengungkapkan bahwa Jin-Ho bukanlah sekadar jurnalis idealis, melainkan dalang di balik kekacauan suara berisik. Ia merekayasa situasi dengan menyuap pasangan dari unit 1301 untuk memasang speaker dan ponsel palsu di apartemen Woo-Sung, bertujuan menciptakan bukti palsu gangguan suara untuk membalas dendam.
• Motif di balik intrik ini terungkap berkaitan dengan kepentingan ekonomi dan korupsi. Nyonya Jeon Eun-hwa, pemilik apartemen, memanfaatkan proyek jalur kereta GTX untuk mengeruk keuntungan dari spekulasi harga properti. Jin-Ho berusaha membongkar praktik ini, namun dengan cara yang manipulatif dan tidak etis.
• Konflik mencapai puncaknya ketika Jin-ho membunuh suami Nyonya Jeon, dan Nyonya Jeon mencoba membunuh Woo-sung. Setelah itu, Jin-ho mencekik Nyonya Jeon. Woo-sung kemudian membakar dokumen korupsi di dalam oven apartemennya, menyebabkan ledakan besar yang menghancurkan apartemen dan menewaskan Jin-ho serta Eun-hwa, sekaligus menghilangkan semua bukti kejahatan.
• Akhir film menampilkan Woo-Sung yang tertawa keras saat melihat dokumen kepemilikan rumah di apartemennya yang bersih dan sepi. Tawa ini bisa diinterpretasikan sebagai ironi pahit atas sia-sianya perjuangan atau bahkan sebagai halusinasi/mimpi, mengingat adanya sekuens mimpi sebelumnya dalam film.
• Meskipun semua pihak yang bermasalah telah tiada, suara-suara bising tetap terdengar di apartemen Woo-sung. Hal ini menandakan bahwa kebisingan tersebut bukan hanya gangguan fisik, tetapi juga cerminan luka psikologis yang belum sembuh dan metafora tekanan sosial, ekonomi, serta perasaan terjebak dalam kehidupan urban modern.
• Film ini sangat direkomendasikan karena menyajikan ketegangan realistis dalam latar apartemen kecil yang relevan dengan kehidupan kota besar, serta menampilkan akting mumpuni dari Kang Ha-neul, Yeom Hye-ran, dan Seo Hyun-woo, yang sukses menghadirkan atmosfer gelap dan emosional.