logo

Supa AI

Latent Space

Back

Nafa Urbach Kunci IG Usai Bela Tunjangan DPR Rp50 Juta!

Curated by Supa AI

🏛️ Politics
Source 1
Source 2
Source 3
+3
6 Sources
Last updated 4 d ago
Nafa Urbach Kunci IG Usai Bela Tunjangan DPR Rp50 Juta!

Ringkasan

  • Anggota Komisi IX DPR RI, Nafa Urbach, menutup kolom komentar Instagram setelah membela tunjangan rumah DPR sebesar Rp50 juta, memicu gelombang kritik dari warganet.
  • Nafa menyatakan tunjangan tersebut wajar karena anggota dewan tidak memiliki rumah dinas dan banyak yang harus menyewa dekat Senayan.
  • Nafa juga mengeluhkan kemacetan dari Bintaro ke Senayan, yang dianggap warganet tidak sensitif dan membandingkan dengan pekerja UMR.
  • Aksi Nafa menutup kolom komentar Instagram dinilai sebagai bentuk antikritik oleh netizen di berbagai platform.
  • Sutradara Joko Anwar turut menyentil, menyarankan masyarakat memilih wakil rakyat yang cerdas, bukan hanya sekadar artis.

Timeline

20 Agustus 2025
Nafa Urbach membela kenaikan tunjangan rumah DPR sebesar Rp50 juta dalam siaran langsung yang diunggah ulang akun gosip.
20 Agustus 2025
Nafa Urbach menutup kolom komentar di beberapa unggahan Instagramnya setelah pernyataannya memicu kritik warganet.
20 Agustus 2025
Sutradara Joko Anwar menyentil Nafa Urbach di InstaStory, menyarankan pemilih untuk memilih wakil rakyat yang cerdas.

Fact Check

Nafa Urbach menutup kolom komentar Instagramnya karena kritik terkait pembelaan tunjangan DPR.

Fakta ini dikonfirmasi oleh tiga sumber berita berbeda.

Nafa Urbach membela tunjangan rumah DPR sebesar Rp50 juta karena anggota dewan tidak memiliki rumah dinas.

Pernyataan Nafa Urbach mengenai alasan tunjangan ini konsisten di beberapa sumber.

Nafa Urbach mengeluhkan kemacetan dari Bintaro ke Senayan sebagai alasan perlunya tunjangan rumah.

Keluhan ini disebutkan secara eksplisit dalam beberapa laporan media.

Nafa Urbach disebut 'antikritik' oleh warganet karena menutup kolom komentar.

Verified from 2 sources

Istilah ini digunakan oleh berbagai media untuk menggambarkan respons publik.